Breaking News

Seminar yang Digelar FKPP IB Tema "Kesiapan Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi 2023" Berjalan Sukses


Seminar yang digelar oleh Forum Komunikasi Putera Puteri Indonesia Bersatu (FKPP IB) yang digelar di Hotel Astoria di Bandar Lampung pada Minggu, (18/12), pagi, berjalan dengan sukses.

Dalam kegiatan seminar ini, tema yang diangkat adalah terkait soal "Kesiapan Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi 2023". Ini salah satu tema yang menjadi trending saat ini, namun apakah Indonesia berdampak resesi atau tidaknya, hal itu belum bisa dipastikan, namun beberapa aspek telah dilakukan.

Persoalan resesi memang tengah hangat dibicarakan, karena dunia pada tahun depan dibayangi oleh ketidakpastian dan apa Indonesia termasuk? Hal itu pun masih belum nampak jelas, namun saja disebut sebut kerap gambarkan ekonomi tahun depan 'gelap',

Namun saja, Ekonomi yang gelap di tahun depan tidak lepas dari ancaman tensi geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang tak bisa dipastikan kapan akan berhenti.

Membahas tema "Kesiapan Indonesia Menghadapi Ancaman Resesi 2023". Seminar ini diisi oleh dua narasumber yakni Suhendar, S.E., Ak. M. S. Ak selaku Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Intan Lampung dan juga Wakil Ketua Komite II DPD RI, Dr. H. Bustami Zainudin, S.Pd., M.H

Dalam seminar ini, Suhendar menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan Resesi 2023, salah satunya yaitu guncangan ekonomi yang mendadak seperti pandemi dan perang ukraina dan rusia. Selain itu, tingginya inflasi dengan tren kenaikan harga dari waktu ke waktu juga menjadi faktor penyebab resesi 2023. 

"Perubahan teknologi menyebabkan hilangnya pekerjaan diganti Al dan Robot, dan sangat berdampak pada pengurangan tenaga kerja," kata dia.

Suhendar berpesan kepada generasi muda untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan sesuatu yang bernilai manfaat seperti membuka usaha UMKM dan inovasi lain dibidang digital teknologi.

"Untuk menghadapi Resesi 2023, kita harus kreatif dan inovatif," pesan dia.

Sementara, Bustami Zainudin menjelaskan bahwa pemerintah akan mengupayakan sejumlah strategi untuk mengantisipasi dampak gejolak global terhadap stabilitas perekonomian di dalam negeri, yaitu: Devisa hasil ekspor dapat disimpan lebih lama di dalam negeri guna memperkuat cadangan devisa. Kemudian Optimalisasi cadangan nasional, dengan memperhatikan dan memonitor seluruh komoditas kebutuhan pokok

Bustami berpesan agar untuk bisa membudidayakan komoditas kebutuhan pokok seperti bawang, cabai, beras, minyak goreng, dan telur. 

"Kita harus memaksimalkan sumber daya yang ada, kemudian juga perlu berinovasi dan mandiri," Tuturnya. (Tm/ik)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung