Breaking News

Ketua HIPMI dan KNPI Pesisir Barat Kompak Tolak Pembangunan PLTMH di Pekon Bambang & Pekon Pagar Dalam

 


Dua tokoh pemuda dan intelektual ketua HIPMI dan DPD KNPI Kabupaten Pesisir Barat Muhammad Amin Basri, S.M dan Apt. Nopiyansyah., S.Si., M.Farm menolak dengan tegas pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) oleh PT Graha Hidro Nusantara di Pekon Bambang dan Pekon Pagar Dalam yang direncanakan dibangun di sumber air Way Melesom Pekon Bambang dan Pekon Pagar Dalam Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.


Hal penolakan tersebut disampaikan pertaman oleh Apt. Nopiyansyah., S.Si., M.Farm , Menurut dia masyarakat akan mendapat ancaman kehilangan sumber daya air dan ketersediaan air irigasi atau kekeringan. 


Apt. Nopiyansyah., S.Si., M.Farm mengatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah teknologi untuk memanfaatkan debit air yang ada di sekitar kita untuk diubah menjadi energi listrik. Caranya dengan memanfaatkan debit air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan energi mekanik, ungkapnya, Rabu (11/10).


Menurut dia, hal ini dapat berdampak negatif yang akan di tuai masyarakat pada waktunya terhadap volume atau debit air yang masuk ke dalam irigasi karena posisi bendungan berada diatas pintu irigasi dan mengingat kondisi air Way Melesom sangat kecil maka sangat memungkinkan terjadinya kekeringan dan irigasi tidak berfungsi dengan maksimal dan akan berdampak terhadap lokasi lahan pertanian masyarakat dan terjadinya krisis pangan di Pekon Bambang dan Pagar Dalam.


Selanjutnya Muhammad Amin Basri, S. M menolak dengan tegas pembangunan PLTMH di Pekon Bambang dan Pagar Dalam Kecamatan Lemong Kabupaten Pesisir Barat.


Pembangunan pembangkit listrik tersebut tentunya akan menjadi sebuah ancaman terhadap keberadaaan sarana air bersih bagi masyarakat dimana masyarakat Pekon Pagar Dalam dan Pekon Bambang memiliki sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan sekitar 250 Kepala Keluarga yang memanfaatkan sarana air bersih tersebut yang bersumber dari mata air yang lokasinya berada di bawah bendungan Way Melesom yang merupakan satu – satunya sumber air bersih yang dimiliki Pekon Bambang dan Pagar Dalam dalam memenuhi kebutuhan air bersih.


Ia menyampaikan masyarakat Pekon Bambang dan Pagar Dalam seharusnya diajak berdiskusi dan sosialisasi rencana pembangunan PLTMH Way Melesom, masyarakat tidak pernah diajak diskusi terkait pembangunan dan masyarakat tidak pernah tau sejauh mana kajian yang dilakukan perusahaan serta sejauh mana izin – izin yang dimiliki perusahaan namun saat ini perusahaan sudah melakukan pembebasan lahan dan melakukan pembangunan dengan adanya aktivitas pembukaan lahan untuk pembuatan jalan dan pembangunan Power House.


 "Pelaksanaan pembangunan oleh PT Graha Hidro Nusantara menuai masalah dengan masyarakat karena pembangunan PLTMH tersebut merusak hampir 25 titik saluran pipa air bersih serta menurunnya debit air untuk irigasi pertanian yang bisa menyebabkan kekeringan air untuk lahan sawah yang berdampak terhadap hasil produksi petani gagal panen sehingga harga bahan pokok terutama beras menjadi mahal akibat petani gagal panen karena selama ini masyarakat memanfaatkan air tersebut untuk irigasi  masyarakat Pekon Pagar Dalam dan Pekon Bambang" tutur Muhammad Amin Basri, S.M


Muhammad Amin Basri, S.M menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan, wajib harus kita tanamkan sejak dini. 


Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limbah industri dan pertambangan, polusi udara, dan masalah mengenai rusaknya lingkungan kita khususnya di Indonesia bukan merupakan masalah yang baru lagi, yang seharusnya dibenahi segera mungkin. Jangan korbankan potensi keaslian alam hanya untuk investasi mengatasnamakan kepentingan rakyat sesaat, perlu analisa dampak lingkungan dan sosialisasi kepada masyarakat, pungkas Muhammad Amin Basri, S.M. (*)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Info lampung, loker lampung, lowongan lampung, kuliner lampung