Breaking News

Menanggapi Video Viral Acara Adat Lampung Ini Kata Ketua Forum Silaturahmi Muli Meghanai Lamteng



Menanggapi Video Viral Acara Adat Lampung Ini Kata Ketua Forum Silaturahmi Muli Meghanai Lamteng 


Viralnya video acara adat Lampung yang terdapat tembakan di udara, hal itu pun ikut ditanggapi oleh Ketua Forum Silaturahmi Muli Meghanai Lampung Tengah, Rosim Nyerupa.

Rosim menjelaskan, masyarakat yang belum mengetahui Budaya Lampung pastinya akan merasa heboh melihat adanya suara dentuman seperti tembakan di acara adat Lampung, seperti dalam video yang tengah viral.

"Saya ingin menjelaskan sedikit terkait tembakan dalam beberapa prosesi yang terdapat pada perhelatan adat istiadat yang ada di tanah Lampung. Apalagi sudah merambah diudara pemberitaan berbagai media lokal hingga nasional."Ujar Rosim kepada Infokyai, Jum'at (20/9/2019)

Lanjut Rosim, di dalam adat Lampung istilah tembakan disebut timbak, ini biasanya dilakukan pada saat penyambutan tamu agung, tari meghanai kebumian, prosesi cangget, acara cakak pepadaun dan lain sebagainya.

"Dulunya penggunaan timbak menggunakan meriam. Sebab inilah warisan budaya leluhur"Tuturnya.

Dikatakan Rosim, peristiwa ini harus menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat di Lampung, meskipun dalam tradisi adat budaya membenarkan adanya tembakan sebagai bentuk penghormatan, penghargaan dan sebagiannya, namun diharapkan dapat dilakukan sesuai dengan aturan.

"Harus mendapatkan izin, jika menggunakan senjata api. Sebab penggunaan senjata tidak sembarangan dan ada aturan hukumnya jelas."Paparnya.

Rosim pun mengaku telah mendengar, bahwa sejumlah oknum polisi yang melakukan tembakan ke udara tersebut dalam video yang tengah viral tersebut tengah di proses oleh Bidpropam Polda Lampung, karena penggunaan senjata api

"Berharap untuk ketiga anggota polisi tersebut tidak diberikan sanksi atau hukuman berat, mohon disikapi dengan bijaksana"Harapnya.

Dia menambahkan, pada hakikatnya, dentuman yang dihasilkan dari tembakan itu sesuai pakem adat bukan pada alat apa yang dipakai. Kemudian sebagai masyarakat Indonesia, harus menghargai segala tradisi budaya yang ada di Indonesia.

"Saling menghargai tradisi budaya masing-masing. Tenneng banyu mak limbak, cappang dikanan kirei, lamun cawo salah cacak, sang mettei suyo gaccei"Tutupnya. (Red)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung