Mencintaimu Sampai Menua

Mencintaimu Sampai Menua

Di pelukan waktu yang tak terbatas,

Mencintaimu menjadi lagu abadi.

Seperti bunga yang mekar di musim semi,

Cintaku untukmu tumbuh, tak lekang oleh waktu.

Kita berdua, mengarungi samudra waktu,

Dalam pelukan cinta yang tak pernah pudar.

Mencintaimu hingga embun pagi,

Di setiap detik, dalam peluk senja.

Rambut yang beruban, tanda-tanda waktu,

Menjadi kisah cinta yang tetap bersinar.

Mencintaimu dalam setiap kenangan,

Hingga raut wajah kita bersama menua.

Bukan hanya saat senja, namun juga saat fajar,

Mencintaimu seperti matahari yang terus bersinar.

Kita tumbuh bersama, seperti pohon tua,

Akar kita menyatu, tak terpisahkan oleh angin dan badai.

Melangkah bersama, tangan dalam tangan,

Mencintaimu hingga nafas terakhir pun datang.

Bukan hanya pada masa muda yang berbunga,

Tetapi hingga kita menyambut masa tua.

Di dalam perjalanan panjang ini,

Mencintaimu adalah titik terang abadi.

Waktu berjalan, tubuh kita menjadi rapuh,

Namun cinta kita, abadi dan tak tergoyahkan.

Hingga nanti, saat menua meranggas,

Cinta kita masih tersimpan dalam kenangan.

Mencintaimu, bukan hanya sebatas waktu,

Tetapi hingga kita bersatu di alam kekal abadi.