Nuansa Bersama Keluarga di Bulan Ramadhan yang Tak Tergantikan

Nuansa Bersama Keluarga di Bulan Ramadhan yang Tak Tergantikan

Pada suatu malam di bulan Ramadhan, hatiku gelisah, rasanya ingin meluapkan sesuatu, namun saja rasa itu, masih belum bisa diluapkan, dan ternyata setelah dipikir-pikir, hati ini gelisah karena ingin pulang ke rumah, berkumpul bersama keluarga. 

Di hari itu, keluarga Ahmad sedang berkumpul untuk berbuka puasa bersama. Mereka duduk di sekitar meja makan yang penuh dengan berbagai hidangan lezat.

Ahmad, sang ayah, membuka acara dengan membacakan doa untuk memulai berbuka puasa. Kemudian, mereka semua memulai untuk memecah kurma dan minum air putih untuk mengakhiri puasa mereka.

Setelah berbuka, mereka melanjutkan dengan makan malam bersama dan saling bercerita tentang aktivitas mereka sepanjang hari. Anak-anak Ahmad bercerita tentang ujian sekolah mereka dan kegiatan olahraga mereka, sementara istrinya, Fatimah, menceritakan tentang pekerjaannya di kantor.

Setelah makan malam, mereka semua bersama-sama melakukan ibadah salat tarawih di masjid terdekat. Setelah selesai, mereka kembali ke rumah dan menyajikan hidangan penutup yang manis.

Saat menghabiskan malam bersama, mereka membaca Al-Qur'an dan bercerita tentang kisah-kisah Nabi dan para sahabatnya. Mereka juga membahas tentang cara meningkatkan ibadah dan memberikan sedekah pada bulan suci ini.

Walaupun terkadang terasa melelahkan karena berpuasa, keluarga Ahmad merasa sangat bahagia dan merasa dekat satu sama lain selama bulan Ramadhan. Ini adalah waktu yang paling dinanti-nanti oleh keluarga Ahmad setiap tahunnya dan mereka selalu berharap untuk menghabiskan Ramadhan bersama-sama sebagai keluarga. Dimomentum bulan Ramadhan ini, adalah momen yang tidak bisa tergantikan, bila bersama keluarga melaksanakan ibadah puasa, rasanya menjadikan sebuah semangat di dalam diri. (fe/ik)