Ditolak Cintanya, Karena Hanya Mekanik

Ditolak Cintanya, Karena Hanya Mekanik

Tidak lama setelah ia bertemu dengan perempuan itu di sebuah kafe, pria itu sebut saja bernama Fitra merasa telah menemukan pasangan hidupnya. Mereka berbicara sepanjang malam tentang segala hal yang menarik minat mereka, dan pria itu tidak sabar untuk melanjutkan kencan berikutnya.

Semakin hari, komunikasi pun semakin terjalin antara Fitra dan wanita pujaannya, bahkan mereka pun semakin dekat, karena sering jalan bareng ke suatu tempat yang indah-indah, hingga Fitra pun menyempatkan cuti dari kerjaannya, karena hanya untuk sang pujaan hatinya. Dimana sang pujaan hatinya, sedang sedih, dan Fitra pun meluangkan waktunya, hanya untuk dirinya. 

Namun, ketika ia memberitahu perempuan itu bahwa ia hanya seorang anak motor yang bekerja sebagai mekanik di bengkel, senyum di wajahnya memudar dan tatapan matanya menjadi dingin. "Maaf," katanya. "Saya mencari seseorang dengan profesi yang lebih baik."

Pria itu merasa hatinya hancur. Selama bertahun-tahun, ia sudah terbiasa dengan penilaian negatif dari masyarakat terhadap pekerjaannya, tetapi ia tidak pernah berpikir bahwa cinta sejati juga harus dinilai berdasarkan pekerjaannya.

Meskipun begitu, pria itu tahu bahwa dia harus terus bergerak maju. Dia tidak akan menyerah mencari pasangan yang menerima dan menghargai dia apa adanya, tanpa terpengaruh oleh apa yang dilakukan untuk mencari nafkah.

Meskipun sulit, pria itu akhirnya bisa melupakan perempuan itu dan menemukan seseorang yang mencintainya apa adanya. Mereka berkeliling kota dengan motor, tertawa bersama, dan menikmati hidup mereka bersama-sama. Dan pada akhirnya, dia tahu bahwa dia telah menemukan orang yang sangat tepat untuknya. (Fe/ik)