Polres Tulang Bawang Barat janji akan mengungkap penembakan yang terjadi di Areal HTI Register KM 44 didalam waktu beberapa hari kedepan, dari hal itu warga PSHT Lampung dapat meredam aksinya dan menerima janji itu.
"Berjanji dalam 10 hari ini, akan ada pengusutan, ada kepastian, menangkap atau lainnya sudah ada kejelasan," kata Kuasa Hukum PSHT Alam Satria pada Senin, (19/12/22).
Dia meminta pihak Polres Tulang Bawang Barat agar secepatnya bisa ungkap Kasus Penembakan terhadap Anggota PSHT yang terjadi di Areal HTI Register KM 44 dari kejadian tersebut sudah berjalan ±15 hari dan belum ada titik terang Pelaku Penembakan tersebut.
"Kami meminta batas waktu atau estimasi pihak kepolisian dapat ungkap kasus dan menangkap pelaku penembakan sehingga kami dapat berikan pemahaman untuk meredam massa warga PSHT yang datang hari ini agar kejadian itu, tidak berkembang menjadi besar," kata Alam.
Aksi unjuk rasa dilaksanakan sebagai salah satu bentuk kepedulian dan jiwa soliditas kebersamaan anggota PSHT guna menuntut keadilan dan mendesak aparat kepolisian Polres Tulang Bawang Barat untuk segera mengungkap dan mengusut tuntas dan menangkap pelaku penembakan yang terjadi pada hari Minggu tanggal 04 Desember 2022 yang sampai saat ini pelaku belum ditemukan.
Sesuai kesepakatan hasil mediasi bersama antara pihak Polres Tulang Bawang Barat dan PSHT diberikan batas waktu 10 hari kepada pihak Polres Tulang Bawang Barat untuk mengungkap dan menangkap pelaku penembakan warga PSHT jika dalam batas waktu yang sudah di sepakati bersama tidak ada kepastian dalam pengungkapan kasus tersebut maka warga PSHT akan menagih janji dan mengancam untuk melakukan orasi kembali dengan turunkan massa lebih banyak.
"Kalau tidak ada penangkapan dari Polres Tubaba, maka akan diadakan aksi lagi, yang tentunya lebih besar lagi," tegas Alam. (Reky/ik).
0 Komentar