Persoalan minyak goreng hingga saat ini, masih jadi permasalahan yang masih hangat dibincangkan, bahkan kebijakan satu harga yang telah ditetapkan Pemerintah Rp. 14.000 per liternya.
Keluhan warga demi warga telah banyak terdengar ke infokyai, dan dari keluhan warga itulah, terjadi adanya persoalan seperti minyak goreng harga 14 ribu per liternya, masih belum merata ke sejumlah tempat di daerah Lampung.
"Ya, ada kok yang 14 ribu per liter, tapi ya begini antre pasti panjang, padahalkan sekarang masih adaa virus covid, harusnyakan kita jaga jarak, nah ini, gegara beli minyak malah berkerumun, mau gak mau karena kebutuhan yaa, jadi takutt nya agak ilang gitu," kata warga di Bandar Lampung, Rabu, (16/2).
Antrean panjang untuk membeli minyak goreng pun, saat ini jadi kebiasaan warga, karena kita tau minyak goreng adalah salah satu bahan kebutuhan pokok lho yang pastinya wajib ada di dapur.
Pernah kan ngebayangin minyak goreng abis, eh terus mau masak, nah binggungkan? Gk bisa masak apa-apa, bisa juga cuma rebusan doang, 😌.
Dari sinilah yang harusnya dipikir oleh Pemerintah, perlu adanya di berbagai sektor pengawasan ya, seperti dari awal pendistribusian minyak goreng kemasan berawal Pabrik ke distributor ke berbagai tempat lainnya hingga sampai ke tangan rakyat.
Sehingga bilamana alur minyak goreng pendistribusiannya terus dikawal dari awal hingga sampai ke tangan rakyat, maka siapa ya yang bermain, pasti akan ketauan dehh.
Udahlah, cukup sadar diri saja deh, siapa yang timbun-timbun, terus dijual kembali harganya di tinggi-tinggiin, mikir dosa-dosa, ingat kebijakan satu harga, tidak boleh ambil keuntungan di dalam kondisi tengah urgensi seperti ini.
.
.
Masa tega amad sih, nyari untung ditengah kesulitan saudara" mu di Lampung seperti ini ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜.
Ingat Corona masih belum usai yai 😤 dan tolong yai bagi yang nimbun-nimbun minyak goreng, semoga diberikan hidayah untuk kalian semua penadah, semoga Allah berikan hidayah Aamiin. (F).
0 Komentar