Belajar Daring Dinilai Kurang Efektif, PMII Sebut Sejumlah Anak Tidak Hafal Isi Pancasila
Pembelajaran dalam jaringan atau daring, di masa pandemi Covid-19 ini, memang bantu untuk mengurangi penyebaran Covid-19, namun saja harusnya perlu ada pengawasan khusus terkait pembelajaran tersebut.
Mengenai persoalan pemblajran daring, Ketua PMII Komisariat STAI AL-Ma'arif Way Kanan Ahmad Apriyadi menilai belajar daring yang ada di Way Kanan, masih kurang efektif, karena di dalam segi pendidikan, adanya pengawasan itu pasti lebih baik.
"Pembelajaran yang seharusnya inovatif, ujung-ujungnya menjadi kegiatan yang menjemukan dan
deretan masalah pembelajaran daring, seperti pelajar mencontek hasil dari pelajar lain,"kata Ahmad Apriyadi, Minggu, (15/8/21).
Lanjutnya, dan mengumpulkan tugas terlambat, bahkan tidak mengumpulkan tugas atau ulangan atau juga tumpukan tugas yang ada pada file penyimpanan guru, menjadi masalah tersendiri.
"Kami telah melakukan analisa dilapangan dengan wawancarai beberapa anak, kami meminta mereka untuk menyebutkan butir -butir pancasila, mirisnya pancasila yang seharusnya menjadi modal dasar pendidikan karakter mereka tidak hapal, saya bertanya pada diri saya sendiri bagaimana nilai-nilai pancasila bisa tertanam dalam diri siswa kalau butir-butirnya saja tidak hapal," ujar Ahmad.
Ahmad meminta Bupati Way Kanan mengambil kebijakan dalam menyikapi pembelajaran daring ini, bilamana harus ada pengawasan tambahan perlu dilakukan, bilamana tatap muka bagi wilayah yang berstatus zona kuning dan hijau tidak terlaksana.
"Saya minta Bupati Way Kanan bisa menyikapi permasalahan terkait masalah belajar daring, bilamana tatap muka tidak bisa, maka perlu ada langkah serius untuk dapat perbaiki pembelajran yang ada di Way Kanan ini, agar bisa dapat meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak," harapnya.
0 Komentar