Breaking News

Pilunya, Guru Honorer Dipecat Kabarnya Usai Posting Gajinya Rp 700 Ribu di Media Sosial



Pilunya, Guru Honorer Dipecat Kabarnya Usai Posting Gajinya Rp 700 Ribu di Media Sosial 



Kisah Seorang guru honorer di Bone, Sulawesi Selatan sungguh memilukan. Niat mengunggah gaji di media sosial untuk berterima kasih, dia malah kehilangan pekerjaan. Kabarnya, dipecat akibat unggahannya itu.


Guru honorer itu, adalah Hervina (34), sudah 16 tahun mengajar di SDN 169 Desa Sadar, Kabupaten Bone, Sulsel. Hervina, yang sudah mengajar di sekolah tersebut sejak 2005, kini dipecat oleh kepala sekolah hanya karena mem-postinggajinya Rp 700 ribu di media sosial.


"Saya mulai mengabdi di situ Pak, 2005. Waktu 2005 itu 3 orang saja guru, 2 orang honor, 1 orang PNS," Tutur Hervina, melansir detikcom, Kamis (11/2).


Padahal, maksud Hervina mem-posting itu bukan untuk mengeluh atau merendahkan pihak sekolah yang memberinya gaji senilai Rp 700 ribu. Tapi apa daya, posting-an itu malah membuat kepala sekolah murka dan memecatnya langsung tanpa diberi waktu mengklarifikasi maksudnya.


"Pertamanya saya upload itu, saya dikasih dana bos selama 4 bulan Rp 700 ribu (gaji). Jadi saya bilang 'terima kasih banyak'. Itu suaminya kepala sekolahku yang kasih, kebetulan dia juga kepala sekolah SMP Satap sekalian guru kelas di SD," kata Hervina.


Hervina bercerita dirinya sempat ditelepon berkali-kali oleh kepala sekolahnya. Namun, dia tidak sempat angkat, kepala sekolah kemudian mengirim pesan singkat yang berisi pemecatan dirinya dari guru honorer.


"Dia (kepala sekolah) kirim pesan WA, 'tabe (permisi), cari saja sekolah yang lain yang bisa gaji ki (anda) lebih banyak, mulai sekarang Istirahat saja mengajar'," ujar dia.


Hervina pun heran dengan sebab pemecatannya dari guru honorer. Dia juga tidak sempat diberi waktu untuk menjelaskan maksud posting-annya itu. Hervina menegaskan, posting-annya itu bermaksud berterima kasih. (*)


0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung