Saat di SMKN 3 Kotabumi, Dosen ITERA Harap Generasi Muda Bisa Tangkal Berita HOAX yang Beredar

Saat di SMKN 3 Kotabumi, Dosen ITERA Harap Generasi Muda Bisa Tangkal Berita HOAX yang Beredar

Sebagai bagian dari pengabdian kepada masyarakat di tengah Pandemi Covid-19, sejumlah dosen Program Studi Teknologi Kosmetik, Institut Teknologi Sumatera (ITERA) mengadakan pelatihan pembuatan produk handsanitizer, disinfektan, dan sabun pencuci tangan kepada siswa SMK Negeri 3 Kotabumi, Lampung Utara, Sabtu, (14/11).

Pelatihan yang diadakan di kampus SMK Negeri 3 Kotabumi tersebut melibatkan para siswa, guru dan dihadiri Kepala SMKN 3 Kotabumi Drs. H. Zainal Abidin, M.Pd.I. 

Perwakilan dosen ITERA, Annisaa Siti Zulaicha, S.Pd., M.Si. menyampaikan, dalam kegiatan tersebut siswa dan guru tidak hanya mendapatkan penyuluhan mengenai cara pembuatan produk handsanitizer, disinfektan, dan sabun pencuci tangan, serta bahan-bahan kimia yang digunakan, akan tetapi juga secara langsung diajak melakukan praktik.

Selain itu, dalam kesempatan yang sama juga diadakan sosialisasi tentang perilaku hidup sehat di era kenormalan baru (new normal), dan memutus rantai berita bohong atau hoaks tentang Covid-19.

“Selain melatih siswa membuat handsanitizer, dan cairan disinfektan kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk agent of change terkait perilaku new normal dan memutus rantai berita hoaks agar kasus Covid-19 tidak meningkat di wilayah Kotabumi, Lampung Utara,” ujar Annisaa.

Dosen Teknologi Kosmetik ITERA yang juga anggota tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) ITERA, Angga Saputra Yasir, S.Farm., M.Si. Apt berharap, para siswa sebagai generasi muda perlu cerdas dalam memilah berita atau informasi terkait Covid-19. “Generasi muda harus dapat menangkal berita-berita hoaks, dan tidak cepat menyebarkan berita dari sumber yang tidak dapat dipercaya,” ujar Angga.

Sementara, Kepala SMK Negeri 3 Kotabumi, Drs.H. Zainal Abidin, M.Pd.I. merespon baik pelatihan yang diadakan para dosen ITERA. Zainal menyebut kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk menjaga mencegah dan mengurangi risiko untuk terpapar Covid-19 di lingkungan sekolah dan masyarakat. Selain itu pelatihan yang diadakan juga meningkatkan kemampuan siswa dalam membuat produk rumahan sendiri seperti hand sanitizer, disinfektan, dan sabun pencuci tangan yang banyak dibutuhkan. (*)