Breaking News

Mengatasi Genangan Air di Jalan Ryacudu, Pemprov Akan Bangun Drainase Akses Tol Jalan Ryacudu




Mengatasi Genangan Air di Jalan Ryacudu, Pemprov Akan Bangun Drainase Akses Tol Jalan Ryacudu




Kerusakan menahun Jalan Ryacudu, Sukarame, Bandar Lampung akibat ketiadaan saluran pembuangan air (drainase) di kiri kanan jalan. Selain itu, perubahan fungsi jalan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung itu dari jalan provinsi menjadi akses keluar masuk Gerbang Tol Kotabaru, membuat kerusakan makin sering terjadi akibat kenaikan volume dan tonase kendaraan yang melintas.

"Tak ada cara lain kecuali drainase dibenahi total dan jalan dibeton rigid. Jika tidak, kerusakan akan terus terjadi, meski diperbaiki," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Kontruksi Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan, Jumat (10/1).

Sejak Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) beroperasi, kata Mulyadi Irsan, 40% kendaraan keluar masuk menuju Bandar Lampung melalui Jalan Ryacudu. Namun investor JTTS hanya membangun 2,7 km dari 6 km ruas jalan penghubung antara JTTS dan bypass Jalan Soekarno-Hatta. 

"Dengan demikian, masih ada 3,3 km yang harus ditingkatkan kelas jalannya. Masalahnya, Jalan Ryacudu ini sangat rawan banjir seperti yang terjadi pada 28-29 Desember 2019. Oleh karena itu, masalah drainase ini harus tuntas. Kami ingin Jalan Ryacudu ini menjadi gerbang yang indah karena menjadi pintu keluar masuk Bandar Lampung," kata Mulyadi.

Semula Jalan Rycudu milik Pemerintah Kota Bandar Lampung dan diserahkan ke Pemrov Lampung pada 2016. Awalnya, ini adalah jalan lingkungan bagi  warga Perumahan Korpri. Pada Tahun Anggaran 2019, Pemprov Lampung mengucurkan dana Rp11,4 miliar untuk penanganan darurat (emergency) sepanjang 2x3,3 km dengan efektik rigid 1 km dan lebar 8 meter, sehingga tidak memecahkan masalah. Jalur tersebut tetap amblas di sana-sini akibat kelebihan tonase dan genangan air.

Tahun ini, Pemprov Lampung menganggarkan Rp22 miliar untuk penanganan drainase dan rigid beton. Perkerasan jalan rigid dimulai dari stationing (STA) 0+300 hingga 0+600 dan 1+600 hingga 3+315 di sisi kanan. Kemudian, merawat akses keluar masuk dari Jalan Soekarno-Hatta ke Jalan Ryacudu sepanjang 600 meter (kiri) dan 300 meter di kanan. 

Sejumlah masalah yang membuat Jalan Rycudu sering terendam banjir antara lain saluran utama (main drain) ke Sungai Way Kandis mengalami pendangkalan, sehingga menghambat air surut. Kurangnya kapasitas embung yang ada dan banyak berkurangnya daerah resapan air (cathment area) di Jalan Rycudu. "Rencananya, akhir Maret pembangunan drainase dan rigid beton Jalan Ryacudu bisa dimulai," kata Mulyadi. (*)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung