Situs Binomo Nongol Lagi, Bappebti: Itu Tetap Ilegal!

Situs Binomo Nongol Lagi, Bappebti: Itu Tetap Ilegal! 

Situs Binomo ramai diperbincangkan, karena iklannya yang viral, seorang pria sebut bisa meraih US$ 1000 tanpa keluar rumah.

"Jutaaan orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka bisa menghasilkan US$1.000 sehari tanpa meninggalkan rumah dan anda adalah salah satu dari mereka." Itulah kalimat andalan pembuka iklan Binomo yang viral.

Sebelumnya, Binomo eksis dengan alamat situs binomo.com dan binomo.net. Dua situs tersebut telah diblokir. Situs investasi bodong, Binomo, muncul kembali dengan domain baru, yakni binomo.org.

"Yang jelas itu tetap illegal," kata Sekretaris Bappebti Nusa Eka saat dihubungi, melansir IDN Times, Senin (25/11).

Per Oktober 2019, Bappebti telah memblokir 58 domain situs entitas illegal di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi. Sepanjang 2019, 199 domain telah diblokir.

"Bappebti secara rutin memantau dan mengawasi, baik secara online maupun atas laporan masyarakat terhadap entitas illegal yang menawarkan Kontrak Berjangka tanpa izin," kata Kepala Bappebti Tjahya Widayanti dalam siaran persnya saat itu. 

Di antara situs trading yang diblokir itu terdapat domain Binomo.com dan Binomo.net.

Dia menjelaskan, entitas-entitas tersebut biasanya menawarkan investasi berkedok forex dengan menjanjikan keuntungan tetap atau fixed income di luar kewajaran. Penawaran dalam bentuk paket-paket investasi seperti Paket Silver, Gold, dan Platinum untuk menarik calon korban.

"Selain itu, terdapat entitas yang melakukan kegiatan selayaknya Pialang Berjangka dengan menjadi Introducing Broker (IB) dari Pialang Luar Negeri," ungkapnya.

Entitas-entitas yang menawarkan paket-paket investasi berkedok forex beraktivitas dengan menduplikasi atau mendompleng Pialang Berjangka yang memiliki izin usaha dari Bappebti. Bahkan, tanpa malu-malu mencantumkan legalitas dari Bappebti maupun instansi pemerintah lainnya di situsnya.

"Dengan biaya murah dan proses pendaftaran domain yang mudah tanpa memerlukan KTP sebagai persyaratan, entitas-entitas tersebut menjamur di dunia maya," ujarnya. (*)