Melirik Usaha Fashion Designer di Lampung
Cantik, baik, dan berbakat, sangat tepat untuk menggambarkan designer muda Lampung yang memiliki segudang prestasi ini, Mayang Novita Sanjaya. Gadis yang masih berumur 21 tahun itu merupakan mahasiswi aktif di IBI Darmajaya jurusan Manajemen Bisnis. Karirnya di bidang designer fashion dimulai sejak ia sekolah di SMK jurusan tata busana, setelah lulus SMK ia sempat mendaftar kuliah tata busana di salah satu universitas di Jogja namun belum diterima. Tapi hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berkarya. Baginya impian untuk menjadi designer harus tetap diwujudkan dengan atau tanpa sekolah designer karena dunia fashion telah menjadi passionnya.
Berawal dari sebuah ruangan di dalam rumah, dengan modal satu mesin jahit milik tante Mayang mulai dari menentukan design model, memotong pola, menjahit, payet sampai manajemen bisnis ia lakukan sendiri selama tujuh bulan. Untuk menjadi Mayang hari ini tentu tidak melalui proses yang instan, sejak awal Mayang rela keliling door to door menemui konsumen untuk mengukur baju dirumahnya dan itu masih ia lakukan sampai saat ini demi menjaga hubungan baik dengan konsumen.
Sederet prestasi yang telah ia torehkan selama ini tidak mebuat Mayang berpuas diri, saat ini ia telah melakukan uji coba pembuatan bahan eco print 3 dimensi bahkan 4 dimensi. Dalam tahap trial and eror tersebut ia belajar dari kesalahan teknis hingga pada akhirnya ide nya berhasil dan karya tersebut akan menjadi karya eco print pertama di Lampung yang memadukan teknik tradisional dengan sentuhan modern dengan tetap mengedepankan kualitas serta cirri khas dari Mayang itu sendiri.
Agenda terdekat yang tengah dipersiapkan adalah Mayang Kebaya Bandar Lampung akan menggelar pameran busana di Magelang dalam waktu dekat. Rencananya ia akan membawa cirri khas Provinsi Lampung melalui ide kreatifnya untuk dipasarkan ke luar Lampung. Dia berharap moment tersebut bisa menjadi langkah ia untuk mengembangkan sayap bisnis keluar Lampung lebih mudah.
Dibalik kesuksesan usahanya, Mayang setuju jika ruh dari sebuah bisnis ada pada pekerjanya. Oleh karena itu meskipun ia seorang pengusaha yang memiliki karyawan ia memperlakukan mereka sebagai partner bukan bos dan karyawan. Sikap rendah hatinya kepada semua orang membuat bisnisnya semakin hari semakin berkembang.
Sebagai pengusaha muda yang masih kuliah, ia memiliki integritas tinggi dan berharap akan hadir lebih banyak para pemuda yang berkarya dibidang usaha sesuai passionnya masing-masing karena Indonesia akan kuat jika para pemudanya memiliki mindset menjadi pengusaha dan bukan lagi bercita-cita melamar pekerjaan akan tetapi mampu menciptakan lapangan kerja. Melihat peluang usaha fashion designer untuk di daerah Bandar Lampung secara khusus sangat menjanjikan karena hegeoni masyarakat di dunia fashion masih sangat tinggi peminatnya. Dibuktikan empat tahun Mayang berkiprah di dunia fashion ia belu pernah menghadapi kemerosotan usaha yang signifikan karena memang gaya hidup fashion masyarakat Bandar Lampung sangat besar. Untuk memulai usaha jangan berfikir mau jualan apa tanpa memperhatikan pangsa pasar akan tetapi jelilah dalam melihat peluang. “ayolah teman-teman, rubah mindset kita untuk menjadi pelaku usaha karena usaha itu enak, usaha jalan owner jalan-jalan” pungkasnya. (riana)
0 Komentar