 |
| Instagram/kealbg_rabuti |
Infokyai.com - Perjuangan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi di Piala Dunia 2018 terpaksa harus terhenti di laga 16 besar pada Sabtu (30/6/2018).
Argentina terpaksa menyerah dari Perancis yang memberondong 4 gol dibalas 3.
Messi dkk pun harus menerima kenyataan bahwa trofi Piala Dunia 2018 tak akan pernah disentuhnya.
Hal yang sama juga terjadi di pertandingan setelahnya, Portugal vs Uruguay.
Cristiano Ronaldo justru harus kalah tipis 1-2 dari Cavani dkk.
Kita tahu, Messi dan Ronaldo hadir menghiasi sepakbola di era modern ini.
Mereka menjadi inspirasi dan menciptakan era baru di dunia sepakbola.
Keduanya bahkan tercacat sebagai pemain terbaik dunia dengan perolehan Balon d'Or yang sama banyaknya, lima kali.
Dilansir dari ABC.net, Minggu (1/7/2018), konsekuensi dari hal ini sangatlah berat untuk keduanya.
Kini Messi maupun Ronaldo telah mencapai puncak karier mereka dengan tujuan yang sama, saling mengalahkan untuk merebut predikat pemain terbaik sepanjang sejarah.
Namun, hal itu nampaknya sia-sia saja.
Pertandingan pertama dan kedua di fase knock out memastikan Messi dan Ronaldo tak akan memenangkan Piala Dunia 2018.
Messi semakin putus asa tatkala N'Golo Kante menggagalkan setiap langkahnya di pertandingan.
Gol kedua dari Kylian Mbappe membuat pertahanan dan serangan Tim Tango menjadi semakin belepotan dan tergesa-gesa.
Kini Mbappe menegaskan bahwa namanya akan segera mengisi daftar calon peraih Balon d'Or selanjutnya, bisa saja selama satu dekade atau lebih.
Ini adalah kegagalan ke sekian Messi membawa timnas menjadi jawara dunia.
Sebelumnya, Argentina harus puas finish sebagai runner-up di Piala Dunia 2014 usai dikalahkan Jerman di partai final.
Messi sama halnya dengan Ronaldo yang menemukan jalan buntu untuk menciptakan ruang di pertandingannya lawan Uruguay.
Duet Edison Cavani dan Luis Suarez membuktikan jika keduanya memang berkualitas dengan teknis cemerlang dan menimbulkan efek besar bagi timnas.
Piala Dunia kali ini pun melenggang tanpa sang juara bertahan Euro 2016.
Karena ini bukanlah turnamen dari Messi atau pun Ronaldo, kini perhatian tertuju pada pemain lainnya.
Neymar dari Brasil juga telah dibayang-bayangi oleh rekan setimnya dari Barcelona, Philippe Coutinho.
Di kubu lain, Harry Kane yang muncul sebagai kapten untuk Timnas Inggris juga tidak datang ke Piala Dunia tanpa tujuan.
Deretan superstar lainnya antara lain, Luka Modric, Isco, Quintero, bahkan Javier Hernandez pun siap berjibaku.
Ekspektasi perempat final yang mempertemukan Messi (Argentina) dan Ronaldo (Portugal) pun tak akan pernah terjadi.
Selayaknya El Clasico di Liga Spanyol antara Real Madrid kontra Barcelona.
Jika dipaksa untuk menunggu 4 tahun kemudian di Piala Dunia 2022 Qatar, mungkinkah keduanya akan turut serta?
Andai memang terjadi, Ronaldo di tahun 2022 telah berusia 37 tahun, sementara Messi berumur 35 tahun.
Kemampuan dan kecepatan patut diragukan di usia itu.
Kini keberlangsungan Piala Dunia tidak tergantung pada kegagahan Ronaldo maupun Messi.
Pemain-pemain baru akan terus bermunculan dan bisa saja menggeser hegemoni dari kedua pemain terbaik itu.
Kita nantikan siapa yang akan menjadi terbaik dari yang terbaik. (TribunStyle.com)
0 Komentar