Breaking News

Iran Ajak Dunia Lawan Trump

(Reuters/Greg Baker)
Iran Ajak Dunia Lawan Trump

Infokyai.com - Menteri Luar Negeri Iran mengatakan dunia mesti melawan perlakuan semena-mena Amerika Serikat. Hal itu disampaikan dalam surat kepada sejumlah menlu lain, sementara mereka meningkatkan upaya menyelamatkan kesepakatan nuklir internasional.

Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir antara Iran dan sejumlah negara besar dunia yang disepakati pada 2015 lalu. Perjanjian itu menjamin pencabutan sanksi untuk Teheran sebagai imbalan pembatasan program nuklir.

Negara yang masih mendukung kesepakatan, Perancis, Jerman, Inggris, Rusia dan China, masih memandang perjanjian internasional itu sebagai upaya menghentikan upaya Teheran membuat senjata nuklir.

Dalam surat untuk para menlu, diplomat tertinggi Iran, Iran Mohammad Javad Zarif, meminta "negara-negara yang mendukung kesepakatan dan rekanan dagang lain" untuk "menambal kerugian Iran" akibat kepergian AS, jika ingin menyelamatkan perjanjian ini.

"JCPOA (kesepakatan nuklir) bukan milik pihak yang menandatangani, sehingga satu pihak bisa menolaknya berdasarkan kebijakan domestik atau perbedaan politik dengan pemerintahan pendahulu," kata Zarif dalam surat itu, sebagai mana dilaporkan kantor berita IRNA dan dikutip Reuters pada Senin (4/6).

Zarif mengatakan kesepakatan itu merupakan hasil dari "pembicaraan multilateral yang teliti, sensitif dan berimbang" sehingga tak bisa direnegosiasi sebagaimana dituntut oleh Amerika Serikat belakangan ini.
Lihat juga: Batal Temui Kim Jong-un, Trump Dinilai Merugi
Dia mengatakan "kepergian ilegal" AS dari kesepakatan dan "metode merundungnya untuk memaksa pemerintahan lain sepakat" dengan keputusan itu telah mendiskreditkan hukum di arena internasional.

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei sudah memberikan serangkaian syarat untuk negara-negara Eropa jika ingin Teheran tetap mendukung kesepakatan, termasuk langkah-langkah untuk menjaga perdagangan dengan Teheran dan menjamin penjualan minyak Iran.

Pihak yang tersisa sudah memperingatkan AS bahwa keputusannya mempertaruhkan upaya membatasi kemampuan Iran mengembangkan senjata atom.

Trump meninggalkan perjanjian itu pada 8 Mei. Dia menginginkan kesepakatan lebih besar yang tak hanya terbatas pada program nuklir, tapi juga terkait proksi di Suriah, Irak, Yaman dan Libanon. (cnnindonesia.com)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung