Ilustrasi Foto: Shutterstock |
Jika kau anggap perempuan hanya sosok yang lemah, kau salah.
Sebab perempuan adalah mentari yang selalu tangguh untuk tetap bersinar.
Jika kau anggap perempuan hanya dapat menangis, kau salah.
Sebab perempuan selalu tegar dalam tetesan air mata yang terjatuh.
Jika kau anggap perempuan hanya dapat mengeluh, kau salah.
Sebab perempuan dapat berkorban dalam setiap detiknya.
Kau harusnya sadar jika kau terlahir dari rahim seorang perempuan.
Kau harusnya sadar jika kau dapat bernafas hingga kini karena kasih sayang perempuan.
Kau harusnya sadar jika dibalik suksesmu ada perempuan yang selalu mendoakanmu.
Hormatilah dan jagalah selalu perempuan.
Hentikan kekerasanmu pada sosok perempuan.
Hentikan ucapan kasarmu pada sosok perempuan.
Hentikan, hentikan, dan hentikan semua itu.
Hargailah…
Sayangilah…
Cintailah…
Kasihilah…
Bahagiakanlah…
Penulis adalah gadis kelahiran Pekalongan, 9 Mei 1996. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Penulis yang memiliki nama lengkap Fadhia Ariani Intan Sekar Dewi baru saja selesai menempuh pendidikan D3 Akuntansi di Politeknik Negeri. Selain cita-citanya menjadi seorang Akuntan, tentu saja ia ingin menjadi penulis yang terkenal. Rasa suka di dunia kepenulisan sudah ia tekuni sejak ia berseragam putih biru. Ia telah menyelesaikan banyak karya yang tergabung kedalam beberapa antalogi cerpen dan puisi. Penulis juga telah menyelesaikan novel pertamanya pada tahun 2014 yang berjudul “A Piece of The Story” dan novel kedua tahun 2018 yang berjudul “Myve Story Daytronver”. Penulis selalu mengharapkan kritik serta saran dari para pembaca melalui media sosial yang dimilikinya. Blog: fadhiaarianiintansekard.blogspot.com / FB: Fadhia A Intan S'dewi / IG: fadhiaaa_intansd / Twitter: @FadhiaA_IntanSD / Wattpad: FadhiaA_IntanSD / ataupun email fadhiaarianiintansekardewi@gmail.com
Baginya membaca dan menulis itu bagaikan kesatuan yang utuh. Dengan membaca kita dapat menambah wawasan dan dengan menulis kita bisa meluapkan inspirasi kita. Ingatlah sebenarnya menulis itu tak perlu membutuhkan waktu yang lama, hanya saja memilih kata terbaik untuk menjadikannya sebagai rangkaian kata indah itu yang membutuhkan proses tak menentu. Keep Spirit and Merci
0 Komentar