Tentang Islam, infokyai.com - Manusia terlahir suci. Namun proses hidup dari waktu ke waktu yg membuatnya menjadi kotor. Seperti kertas putih terlalu banyaknya coretan yang kadang tidak perlu, membuat kertas itu menjadi kotor dan tidak bernilai. Mungkin jika coretan itu memiliki seni akan bernilai namun jika hanya coretan yang tiada arti bisa jadi tidak berharga. Jika tidak berharga maka ya dibuang ke tempat sampah.
Hidup itu ya seperti kertas putih tersebut, pilihan apa yang kita jalani ya itu yang akan menjadi coretan pada kertas putih tersebut. Tergantung proses seperti apa yang ingin kita tuliskan pada kertas tersebut. Dan tulisan itu yang akan menjadi seberapa berharga hidup kita.
Manusia tidak lah luput dari kesalahan. Hal yang lumrah dan manusiawi memang seperti itulah manusia. Namun kita diberi kesempatan untuk merubah kesalahan tersebut. Perubahan ada ditangan kita bukan ditangan orang lain. Jika memang ingin berubah menjadi lebih buruk ya silahkan anda sendiri yang akan merasakan namun jika ingin berubah lebih baik ya itulah tanggung jawab kita terhadap hidup kita.
Berubah itu sulit, tidaklah semudah seperti kata motivator. Terkadang sudah siap untuk berubah namun lingkungan mempengaruhi kehidupan kita. Cara satu-satunya yaitu dengan berhijrah. Hijrah disini dapat diartikan berpindah. Bisa berpindah dari perilaku buruk menuju perilaku yang lebih baik atau berpindah dari lingkungan yang kurang baik menuju lingkungan yang lebih baik. Namun setelah semua itu yang paling penting adalah istiqamah.
Layaknya orang yang mengecat dinding untuk menghilangkan noda di dinding maka kita perlu memoles dinding tersebut perlahan-lahan dan satu persatu. Kadang banyaknya kotoran di dinding membuat letih dan rasanya ingin berhenti namun harus tetap sabar dan istiqamah agar dinding tersebut menjadi lebih putih. Dan setelah lebih putih maka jangan dikotori lagi. Seperti itulah, sekotor-kotornya dinding tersebut tetap bisa dibersihkan. Seperti hidup kita yang penuh dosa tetaplah dibuka pintu taubat untuk membersihkan semuanya yaitu taubat nasuha dengan syarat jangan diulangi lagi dan mulailah berhijrah ke hidup yang lebih baik. Maka janganlah berputus asa untuk memperbaiki diri. Manfaatkan sisa waktu yang ada sebagai tanggung jawab terhadap hidup kita.
jadikan bulan ramadhan tahun ini sebagai momentum perubahan untuk memperbaiki diri, jangan sampai kesempatan emas ini kita lewatkan begitu saja. Sungguh sayang seribu sayang jika kesempatan yang hanya satu tahun sekali ini berlalu begitu saja tanpa ada dampak positif terutama untuk kehidupan kita. Bulan ketika amal dilipat gandakan dan pintu taubat dibuka selebar-lebarnya.
Puasa tidaklah hanya menahan lapar dan haus, melainkan juga harus bisa menjaga pandangan, menahan hawa nafsu karena jika puasa menahan lapar dan haus namun kita tidak mengendalikan hawa nafsu kita makan puasa tersebut hanya akan menjadi sia-sia belaka. melakukan ibadah haruslah dilandasi dengan niat yang ikhlas semata-mata hanya untuk Allah SWT, jika tidak maka amalan kita hanya seperti tanah dibebatuan licin yang hilang ketika hujan turun dan tak tersisa satupun. bayangkan Allah memberikan kita kesempatan untuk membersihkan diri dan kembali pada fitrahnya sebagai manusia, alangkah sayang sekali jika kita tidak melalui bulan ramadhan ini dengan iman yang bertambah. mari kita awali bulan ramadhan tahun ini dengan niat yang ikhlas dan menutup bulan tersebut dengan indahnya iman yang semakin bertambah karena taqwa kepada Allah SWT. semoga puasa kita semua menjadi berkah.
Nama : Hudaya Indra Bakti, Ttl :Gedung dalam, 13-11-1994, no hp : 08577538630, email: Hudayaindrabakti@gmail.com
Social Header