Dosa Rara Yang Tak Terlupakan Karya Andi Priyadi |
‘DOSA RARA YANG TAK TERLUPAKAN’ (Prolog)
Tanpa membaca isi SMS dan pikir panjang. Rara langsung menghapus pesan yang baru saja masuk di ponselnya.
Wanita manis yang duduk di semester akhir salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Lampung ini menghela nafas panjang sembari berDoa berusaha keras melupakan kenangan bersama orang yang baru saja mengirim SMS itu.
Hampir setahun lamanya waktu gadis berusia 22 tahun itu dihabiskan bersama orang yang mengirim SMS tadi, banyak cerita cinta dirangkai mereka namun kini berubah 180 derajat, mereka berpisah dan saling benci bukan kepalang, namun masih ada rindu.
Usut punya usut, Rara baru saja meninggalkan Yose, orang yang mampu menggetarkan hati wanita pemburu kuliner itu.
Yose(31) sebenarnya sudah berkeluarga memiliki 1 anak, Rara pun telah mengetahui sejak awal mereka berkenalan.
Cukup unik awal perkenalan dan gaya 'berpacaran' mereka yang rumit, namun bisa mereka pertahankan cukup lama tanpa sepengetahuan siapa pun.
Tahun lalu, Rara berpacaran dengan Distro, dalam hitungan hari mereka tidak melanjutkan komunikasi, Rara merasa 'galau', ia sempat dekat dengan Arfan, namun tidak berpacaran, karena sering bertemu, Rara menaruh hati dengan Arfan, namun Arfan tidak menaruh hari padanya, mereka sering berhubungan layaknya suami isteri beberapa kali, namun mereka tanpa status(tidak pacaran).
"Saya sudah berhubungan intim dengan Rara beberapa kali,"kata Arfan.
Arfan bercerita perihal hubungan dirinya dengan Rara kepada Irawan, sebagai pria normal, Irawan tergoda dengan kecantikan Rara.
Dalam hitungan Minggu, Rara jatuh ke pelukan Irawan, ia meninggalkan Arfan, namun setelah Irawan mendapatkan hasratnya, Irawan meninggalkan Rara.
"Irawan juga sudah berhubungan intim sama Rara,"ucap Arfan.
Tidak sampai di situ, ternyata Arfan menceritakan hubungan 'kurang sehat'yang pernah ia jalani dengan Rara ke pada Rifal.
Rifal pun dengan militannya berhasil menaklukan hati Rara, sama seperti yang lain, Rifal hanya menginginkan tubuh Rara.
Apesnya saat berhubungan dengan Rara, wanita manis itu hamil, 1 bulan ia tidak datang bulan.
Panik, gusar mereka dibuatnya, Rara menceritakan kehamilannya pada Arfan, Arfan membantu mengaborsi bakal janin itu dengan memberi sebuah ramuan yang dicampur dengan minuman bersoda, dan berhasil.
"Sudah keluar gumpalan darah banyak banget, di kamar mandi rumah saya,"kata Rara.
Pasca aborsi, Arfan menceritakan semua kejadian itu pada Yose, hati Yose bergetar tak karuan mendengar cerita itu, seperti tidak percaya, Yose baru yakin setelah Arfan beberapa kali mengucap sumpah untuk meyakinkan.
Yose dengan kecerdasannya bisa mendapatkan Empati dari Rara, tanpa sepengetahuan siapapun.
Yose berniat, ingin 'menyelamatkan' masa depan Rara, dengan menjauhkan wanita ayu bermata bulat berhidung mancung itu dari orang-orang tadi dan dari pergaulan yang kurang sehat.
Mereka sering menghabiskan waktu bersama, bercerita dan akhirnya saling cinta, dan tak bisa dihindari mereka kerap berhubungan layaknya suami isteri, hampir setahun lamanya. Hotel melati, rumah teman, dan pantai menjadi tempat mereka menghabiskan waktu.
Setidaknya mereka menginap 4 kali dalam 1 bulan dan dalam 1 minggu mereka 2 kali menyewa kamar. Mungkin terlampau sering mereka menginap, sampai pada suatu malam mereka terjaring razia oleh salah satu polsek, saat razia penyakit masyarakat di salah satu hotel melati di Bandarlampung.
Dipastikan keluarga dan orang terdekat Rara, tidak akan pernah mempercayai akan hal ini, terlebih sikap Rara jika di rumah amat penurut dan taat berIbadah.
"Kalo di rumah saya pasti Shalat, Ngaji, belajar, tidur,"kata Rara.
Pastinya Yose harus berbohong berbulan-bulan pada sang isteri, jika ia tidak di rumah, terlebih jika Yose bersama Rara. Di perjalanan mereka, Yose acap kali berpesan dan memberi nasehat.
"Kalo ada pria yang mau, serius dengan kamu(Rara), aku rela pisah, tapi jangan dikhianati,"kata Yose. (Novel ini sudah terbit).
Karya Andi Priyadi
Selanjutnya ....
Social Header