Breaking News

Ini Nilai Tukar Rupiah Untuk 1 Dollar AS di Zaman Presiden Soeharto

Ilustrasi  | Foto Shhuterstock
Ini Nilai Tukar Rupiah Untuk 1 Dollar AS di Zaman Presiden Soeharto

Infokyai.com - Mata uang adalah salah satu alat pembayaran transaksi ekonomi yang digunakan di suatu negara. Dikutip dari wikipedia.org, Singkat Sejarah mata uang yakni, Dahulu kala, manusia primitif belum menggunakan uang, ataupun alat pertukaran. Ini dikarenakan oleh pada waktu itu manusia dapat memenuhi semua keinginannya dari alam sekitarnya. Ketika sumber daya alam yang mereka gunakan habis, mereka berpindah dan mulai menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitarnya lagi. Barulah ketika munculnya peradaban kuno manusia mulai menukar barang miliknya dengan barang milik orang lain, yang disebut barter. Kemudian setelah zaman lebih maju, manusia mulai menggunakan alat penukar, walaupun belum berupa uang. Alat ini disebut uang barang. Barulah setelah manusia menguasai penggunaan tulisan dan huruf, dikenallah uang atau disebut uang kepercayaan (uang fiduciair). 

Baca Juga :
Kegagalan Kepemerintahan Indonesia Tahun 1998 https://goo.gl/oA9JLD
Sebab Akibat Terjadinya Krisis Ekonomi Tahun 1998 Di Negara Indonesia https://goo.gl/Tw3EVK

Melemah atau menguatnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD). Pada saat ini harga nilai tukar rupiah terhadap dollar mencapai Harga Beli Rp.13.687 sedangkan untuk harga jual Rp.13.825. Jum'at (30/3) per 1 USD seperti dikutip dari kursdollar.net

Pada Jaman Presiden Soeharto angka nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) paling terpuruk pada tahun 1998 yang ketika itu Indonesia dilanda krisis moneter, yang mengakibatkan beberapa kenaikan yang cukup drastis di berbagai aspek.

Pada dasarnya menguat atau melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) tergantung dalam kestabilan keuangan negara itu sendiri, penurunan nilai rupiah yang tercatat pada masa Presiden Soeharto yakni sebagai berikut : 

Mengutip dari Merdeka.com, Yang pertama adalah tahun 1971, saat itu rupiah melemah terhadap dollar AS. Nilainya dari Rp 378 menjadi Rp 420 per 1 USD.

Tahun 1978, rupiah melemah menjadi Rp 625 per 1 USD. Hal ini disebabkan Pertamina yang limbung dan nyaris bangkrut karena manajemen buruk dan gagalnya investasi Pertamina dimana-mana.

30 Maret 1983 kembali Rupiah jatuh. Devaluasi hampir 48 persen. Rupiah melemah dari Rp 702 menjadi Rp 970.

Tahun 1986, Pemerintah kembali mendevaluasi rupiah sebesar 47%, dari Rp 1.134 ke Rp 1.664 per 1 USD.

Menurut Presiden Soeharto, tahun 1986 Indonesia belum terlepas dari pengaruh krisis ekonomi global. Hal ini diperburuk dengan harga minyak dunia yang terjun bebas.
"Januari 1986 harga minyak itu 25 dollar AS setiap barel. Enam bulan kemudian sudah turun sampai di bawah 10 dollar AS sehingga mengakibatkan pengurangan yang sangat besar terhadap penerimaan devisa dan memberi tekanan sangat berat terhadap neraca pembayaran. Karena itulah dalam Bulan September (1986) saya terpaksa mengambil keputusan yang sangat sulit dan berat, yaitu mendevaluasi mata uang rupiah," kata Presiden Soeharto dalam biografinya.
Namun Soeharto tentu tak menyangka, krisis 1986 itu bukanlah yang terburuk. Sembilan tahun kemudian badai yang lebih besar memporak-porandakan kekuatan rupiah.

Di bulan Agustus 1997 nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dari Rp 2.500,00 menjadi Rp 2.650,00 per 1 USD. Nilai ini terus memburuk.

Rupiah mulai merangkak naik. Rp 5.000, Rp 7.000, Rp 11.000 dan terus melemah dalam waktu singkat. Di tahun 1998, rupiah bahkan mencapai nilai paling buruk Rp 16.800 per 1 USD.

Baca Juga :
Punya Event ? Tapi Belum Ada Media Partner ? Cek https://goo.gl/qd6oGH
Syarat Membuat NPWP Dengan Mudah https://goo.gl/M9RSVZ

Cara Daftar NPWP Online https://goo.gl/nJnaHZ

Dari nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) di Jaman Presiden Soeharto dan yang paling terpuruknya pada saat krisis moneter semoga tidak terulang lagi, karena dampak tersebut merupakan kenangan terpuruk untuk Indonesia, dan jangan sampai kenangan itu terulang kembali untuk Indonesia. (ian/mp)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung