Breaking News

Ketika Uang Berbicara

Foto Ist
Ketika Uang Berbicara

Cerita Pendek, infokyai.com - Nama Penulis adalah Zulkifri, beliau adalah pria yang lahir di Bandar Lampung 21 juni, alamat beliau jalan.bumi harta gg hi.makmun no.01 Bandar Lampung, Nomor hp 089650080342. Email : Zulfikri.mulak@gmail.com, Judul cerita pendek yang beliau buat berjudul "Ketika Uang Berbicara"

Disuatu kota terbesar yang ada di Indonesia terdapat sungai mengalir dibawahnya lengkap dengan perkampungan kumuh berada di pinggir-pinggir kota, seakan-akan tersingkirkan dari kehidupan kota tersebut. Matahari yang begitu indah perlahan-lahan meninggalkannya, burung-burung merpati berkunjung hanya sekedar untuk membuang kotoran. Sampah-sampah liar bertebaran dimana-mana menutupi seisi kota, membuat perhimpunan penyakit yang menyebar kemasyarakat. Disaat itu pula berdiri gedung-gedung pencakar langit membuat udara terhimpit oleh bangunan yang begitu megah. Disuatu sisi banyak para pemimpin hidup dengan bergelimpangan harta, yang mereka ambil dari uang rakyat yang tidak bersalah. 

Ketika itu terdapat sebuah gedung sebagai pusat penyetoran uang yang dipungut dari masyarakat, terdapat sebuah ruangan besar tempat penampungan uang triliunan rupiah. Namun terdapat dua buah kelompok yang berbeda pandangan terhadap dunia luar. Kelompok tersebut terdiri dari selembaran uang yang tertumpuk rapi saling bertindihan. Dengan dua uang seratus ribuan yang menjadi pemimpinnya. Mereka merasa bosan hanya diam disini tanpa berbuat apa-apa, dan timbullah keinginan untuk melihat kehidupan diluar sana. Dikhayalan mereka kehidupan diluar begitu indah namun dikelompok lain berbeda pendapat dan terjadilah sebuah perdebatan. 

‘ji kami ingin melihat kehidupan diluar sana, kata pemimpin uang yang bernama siji. Terlihat pemimpin kelompok lain mengerutkan wajahnya 
‘jangan ji, kehidupan diluar begitu keras, ujarnya pemimpin lain bernama Teluu. 
‘kami tidak peduli dengan hal itu, otot giginya keluar semua seraya menggertak teluu. 
Ketika itu telu sangat tahu bahwa kehidupan diluar sana mereka hanya dipakai untuk berbuat kejahatan dan dijalur keburukan. Disaat teluu ingin menjelaskan kepada p[emimpin siji namun yang terjadi hanyalah perdebatan yang tiada akhir. Mereka tetap ingin pergi untuk melihat indahnya kehidupan diluar sana. Pemimpin siji mulai merasuki pikiran anggotanya untuk mengikuti apa yang ada didalam pikirannya ‘bagaimana kawan-kawan, kalian setuju untuk pergi keluar sana, ujarnya berdiri dipodium yang berada didepan para pengikutnya, ‘setujuuuu, jawab mereka. Pemimpin siji tidak bisa berbuat apa-apa, ia hanya bisa berdoa demi kebaikan para saudaranya tersebut. Pemimpin siji memandang sebelah mata teluu yang sedang duduk tepat berada dibelakangnya. 

Pemimpin Telu pun meninggalkan tempat dimana para pengikut Siji berkumpul. Ketika itu pemimpin telu takut dengan keputusan mereka yang hendak pergi dari tempat ini, diluar sana mereka banyak dipakai dalam hal keburukan dan hanya sedikit yang dipakai untuk kebaikan. Pemimpin telu pernah berjumpa dengan selembar uang pecahan seribu sampai sepuluh ribu, mereka bercerita kepada pemimpin telu bahwa amereka selalu dipakai didalam kebaikan, seperti untuk bersedekah,membantu orang banyak, masuk kesebuah masjid yang begitu indahnya. 

Pemimpin telu pun bertanya ‘hai seribu, dimana pecahan uang dua puluh ribu, lima puluh ribu, dan seratus ribu. ‘maaf pemimpin telu, meeka hanya dipakai untuk keburukan seperti, membeli minuman pemabuk, menyogok manusia, dan yang lebih parahnya lagi untuk membeli para manusia yang berjenis wanita, ujarnya. Pemimpin teluu menundukkan kepala dan menangis mendengar hal tersebut. Disisi lain pemimpin siji berdiskusi dengan para anggota untuk memikirkan bagaiman mereka bisa keluar daari ruangan ini dan melihat kehidupan luar. ‘saya punya saran pemimpin, bagaimana kalau kita lari saja dari sini, ujar anggota lain bernama dolar. 

Pemimpin telu menaikan matanya seraya berfikir ‘tidak bisa, kita kan tidak punya kaki dan tangan tetapi kita hanya punya badan. Anggota lain menganggukkan kepala semua ‘gini aja, kita ajak para setan untuk mengahasut para manusia agar mencuri kita, ujar pemimpin telu. Para anggota saling berhadapan dan berdiskusi satu sama lain dan akhirnya ‘kamii setuju pemimpin, ujar mereka. 

Setelah masalah ini selesai pemimpin telu pun memanggil para setan yang dapat menghasut para manusia tersebut. Mulut pemimpin siji bergerak membaca mantra untyuk memanggil para setan. Tiba-tiba suasana ruangan menjadi panas, lampu mati hidup, mati hidup, angin bertiup kencang. Para anggota siji saling berpelukan ketakutan, terlihat sekumpulan asap hitam menghampiri bpemimpin siji, suasana pun semakin mencekam. Terbentuklah segumpalan bentuk tidak beraturan dari asap tersebut ‘ada apa kalian para uang memanggil saya, ujarnya. 

Pemimpin siji berdiri menggunakan badannya ‘gini setan, kami butuh bantuan. Setan itu tertawa-tawa menghitari para anggota yang ketakutan melihatnya, suara setan yang begitu menyeramkan seperti sedang panas dalam menambah ketakutan mereka ‘mau bantuan apa kalian,sambil mengelilingi para anggota yang menutupi mukanya dengan sarung. Membalikkan badannya kearah setan ‘gini setan, bisakah kamu menghasut manusia untuk mencuri kami. ‘hahaha, itu mah urusan gampang, terbang mengelili pemimpin siji. ‘tetapi ada syaratnya, ujarnya. Dengan wajah antusias ‘apa itu setan. ‘jika kalian saya panggil suatu saat nanti, kalian harus datang. ‘baik setan. 

Perbincangan menegangkan itu pun berlalu begitu cepatnya, para anggota lainnya menghelus dada mereka mensyukuri setan itu telah pergi. Pemimpin siji pun terlihat senang mendengar berita tersebut bahwa setan telah menyetujui permintaan mereka. Terklihat anggota siji berdiri ‘persyaratan apa yang setan minta pemimpin, tanyanya. Membanting pot bunga yang ada disampingnya ‘jangan banyak bicara ikut saja perintah saya. Pemimpin siji pun menyuruh mereka untuk kembali ketumpukkan uang dan berbaris saling bertidihan. Setan yang mereka mintai tolong tadi pun langsung mencari manusia yang mempunyai iman lemah, sehingga dapt dipengaruhi olehnya. 

Setan itu pernah mengalami nasib naas ketika mereka hendak mempengaruhi manusia yang mempunyi iman yang kuat malah mereka yang tertimpa masalah, yaitu dengan terbakarnya seluruh badannya. Terdapat seorang manusia berjenis pria yang sedang duduk disebuah ruangan yang ada digedung itu. Setan mulai mempengaruhinya dengan ajakan-ajakan yang begitu hebatnya yang membuat manusia tidak akan bisa tahan jika tidak mempunyai imam yang kuat. Tugas setan pun selesai, ia langsung memberitahu pemimpin siji. Mengenai hal itu ‘wahai uang, saya sudah mempengaruhi manusia untuk mencuri kamu, dan ingat perjanjian kita. Pemimpin siji pun senang mendengar kabar itu segera melaporkan kepada anggotanya. ‘anggota-anggota ku kita akan melihat dunia luar sebentar lagi, ujarnya. 

Ketika itu para anggota pun senang dan tiba-tiba pemimpin telu menaiki podium ‘saudara-saudara ku, jangan lah kalian keluar, diluar sana kalian akan dimanfaatkan untuk keburukan bukan kebaikan, dan kita bukan hanya punya satu manusia saja, kita ini diciptakan untuk semua manusia, ujarnya. ‘jangan percaya, teluu hanya iri kepada kita, pemimpin telu memotong. Terlihat wajah kesal yang dipancarkan oleh pemimpin telu melihat reaksi para saudaranya itu. Mereka menunggu manusia yang dijanjikan oleh setan tersebut, hingga pada malam hari apa yang mereka inginkan pun tercapai setelah terlihat seorang manusia memasuki ruangan mereka dengan membawa sebuah tas besar, dan satu persatu mereka memasuki tas tersebut. Ketika manusia memasuki mereka kedalam tas mereka kesakitan ‘aduh, aduh. 

Manusia itu terlihat sangat buru-buru memasuki mereka, mungkin takut terlihat oleh manusia lainnya. Tidak sempat untuk memasuki uang itu semua, manusia itu pergi meninggalkan setumpuk uang yaitu kelompoknya Telu. ‘jangan pergi siji, diluar sana banyak manusia jahat, ujar pemimpin telu sambil menangis membantingkan badannya kearah lantai. Pemimpin Siji hanya membalas dengan menyodorkan lidahnya kearah pemimpin Telu. Mereka pun senang dan bernyanyi ceria menyanyikan lagunya kunto aji-sudah terlalu lama sendiri. Mereka pun dibawa keluar gedung melewati beribu-ribu tangga dan menuju pintu keluar, ‘disela-sela lubang tas mereka melihat kearah luar, yang ketika itu lampu jalan terang, suara kendaraan saling bersaut-sautan, banyak para manusia berkeliaran dijalan, tetapi sayang mereka saat itu melihat langit gelap dan terdengar bunyi geluduk yang sangat kencang. Mereka menaiki sebuah mobil dan tidak lama kemudian turun hujan deras. Pemimpin siji dan anggotanya merasa kedinginan karena lupa membawa selimut. 

Akhirnya mereka saling berpelukan satu sama lain, tidak lama kemudian mereka pun tertidur dengan nyenyaknya. Manusia itu terlihat senang diwajahnya mungkin karena ia bangga telah mencuri para uang itu. Tidak terlihat rasa bersalah yang dipancarkan oleh wajahnya. Manusia itu membawa uangnya jauh dari tempat uang itu diambil hingga perjalanan ditempuh sekitar satu hari dan tiba disebuah rumah. Mobil itu berhenti dan manusia itu mengambil tas tersebut, membuat pemimpin Siji pun terbangun ‘kawan-kawan bangun, kita sudah sampai, ujarnya. 

Para uang pun bangun dan melihat kearah luar melalui sela-sela lubang tas tersebut dan ternyata, langit begitu cerah, angin bertiup menggoyangkan tanaman, burung-burung bernyanyi ria. Seketika itu terlihat raut wajah para uang gembira dan meras keputusan mereka ini sudah benar. Mereka pun dikumpulkan dan dikeluarkan dari tas tersebut. Terlihat seorang manusia berjenis wanita mendekati mereka sambil tersenyum dan mengangkat mereka sangat senangnya. 

Pemimpin siji pun senang dan berkata ‘apa yang dikatakan pamimpin teluu itu bohong, manusia ini sangat menyukai kita, ujarnya. Para anggota pun terlihat senang melihat itu, manusia-manusia itu pun pergi meninggalkan mereka. Saat yang bersamaan pun disebuah gedung tempat dimana pemimpin telu dan anggotanya ditinggalkan oleh mereka. Terlihat wajah-wajah sedih yang dipancarkan oleh mereka karena cemas dengan keadaan pemimpin siji dan anggotanya diluar sana. Pemimpin teluu berniat untuk menyusul mereka tetapi niat itu tidak dijalankan, ia berfikir jika ia pergi bagaimana nasib kawan-kawannya disini. Tidak ada yang bisa ia perbuat melainkan hanya berdoa saja. 

Sekitar beberapa jam mereka ditinggalkan oleh manusia itu, manusia itu kembali kearah mereka dan ternyata mereka saling dipisahkan oleh manusia tersebut. Pemimpin siji tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya bisa beteriak ‘jangan dipisahkan dari kami, teriakannya. Anggota lain pun berteriak ‘jangan pergi kakak, ternyata itulah adiknya yang ditinggalkan kakaknya karena dibawa oleh manusia tersebut. Pemimpin siji sedih melihat itu, setelah beberapa hari ternyata para uang tadi ada yang dikembalikan. Pemimpin siji langsung mendekatinya ‘apa yang mereka lakukan ke kalian, tanyanya. Sambil mengusap matanya ‘kami ditukarkan oleh sebuah mobil mewah berwarna hitam, ujarnya. Pemimpin siji pun hanya bisa terdiam mendengarnya. Menjelang malam mereka pun ada yang diambil sebagian ‘jangan pisahkan kami lagi, ujar pemimpin siji. Para anggota lain hanya bisa menangis dan terdiam melihatnya. 

Keesokan harinya ada sebagian uang yang dikembalikan. Pemimpin siji  yang sudah lama menunggu akhirnya mendekatinya ‘apa yang mereka lakukan kepada kalian, tanyanya. Sambil menangis juga ‘kami ditukarkan dengan sebuah minuman yang ada disebuah ruangan yang ramai sekali dengan para manusia dan dengan musik sangat keras, ujarnya. Pemimpin siji pun hanya bisa terdiam dan menangis seperti biasa. Ditempat lain pemimpin telu dan anggotanya berdoa bersam-sama, dan ketika itu seorang manusia yang biasa memeriksa mereka masuk kedalam ruangan, terlihat kaget yang dipancarkan oleh wajahnya melihat sebagian dari kami telah hilang dari tempatnya. 

Ia mencoba menghitung-hitung kami dengan jarinya. Pemimpin telu hanya terdiam melihat manusia tersebut. Tidak lama kemudian ia pergi dan masuk kembali membawa sekelompok manusia-manusia yang lain. Jika saja pemimpin telu bisa berbicra dengan manusia, ia akan memberitahu bahwa kawan-kawannya yang lain telah diambil oleh seorang manusia pendek, jelek, sedikit botak dan dengan gaya tidak beraturan, namun apa daya ia hanya bisa terdiam. Hari menjelang sore, para anggota siji pun sudah mulai rela melepaskan kepergian kawan-kawannya. 

Tetapi rasa sedih yang baru saja selesai ditambah lagi dengan dipisahkannya pemimpin siji dengan anggotanya dan sebagian kawannya pergi meninggalkan kelompoknya, dibawa oleh seorang manusia berjenis wanita itu. Anggota siji yang bernama dolar pun membantu menenangkan mereka ‘jangan bersedih kawan, kita harus kuat dengan semua ini, karena kita sudah memilih jalan ini, ujarnya. 

Para anggota pun melihat dolar dengan wajah penuh dengan air mata membasahinya. Setelah beberapa hari mereka menunggu ternyata pemimpin siji tidak kunjung datang, mereka merasa takut karena tidak ada lagi pemimpin yang menyemangati mereka. Pada saat itu terlihat ada banyak manusia yang mendekati mereka dan memasuki mereka kedalam sebuah tas tersebut. 

Mereka bingung karena manusia itu ialah yang sering mereka lihat digedung tempat dimana mereka berasal. Dolar berdiri ‘kawan-kawan kita akan pulang sebentar lagi, manusia-manusia ini akan membawa kita ketempat pemimpin teluu, ujarnya. ‘horee, teriakan para anggota lainnya. Mereka pun dimasukkan kedalam mobil dan memulai untuk perjalanan panjang. Ditempat lain pemimpin siji dibawa oleh seorang manusia menuju sebuah tempat yang ada diujung pantai, entah dimana tepatnya, dan pemimpin siji dimasukkkan disebuah lemari besi beserta angota lainnnya. 

Pemimpin siji mencoba menenangkan anggotanya yang terlihat cemas ‘tenang kawan-kawan, kita tidak akan terpisahkan lagi, ujarnya. Pemimpin siji meneteskan air mata ‘maaf kawan-kawan, karena saya kalian menjadi sengsara. Pemimpin siji sangat menyesal dengan kejadian ini. Hari pun berlalu begitu cepat dan ternyata dugaan dolar pun benar, mereka dibawa kembali ketempat dimana mereka dicuri oleh manusia itu, pemimpin teluu pun merasa gembira melihat kedatangan mereka kembali, terjadilah peristiwa saling berpelukan satu sama lain. 

Pemimpin teluu mencari-cari pemimpin siji namun tidak ada ‘mana pemimpin siji, teriaknya sambil mencari. Suasana menjadi terdiam sejenak dan dolar mendekati pemimpin teluu ‘maaf teluu, pemimpin siji pisah dari kami sebelum kami diambil oleh para manusia itu, menunjuk manusia yang membawa mereka itu. Pemimpin teluu menangis dengan derasnya dan anggotanya pergi meninggalkannya sendirian. Setelah beberapa jam pemimpin Telu mendekati para anggota yang lainnya ‘apa yang sebenarnya terjadi diluar sana dolar, tanya. 

Dolar pun menjelaskan, ‘diluar sana kami digunakan untuk keburukan, mulai dari membeli barang mewah, membeli minuman aneh, dan yang paling parah mereka menggunakan kami untuk membeli sesama manusia namun berbeda jenis, ungkapnya kepada pemimpin Telu dan anggotanya’, mereka pun saling bercengkram kasih meluapkan kerinduannya pada kawannya. Setelah beberapa bulan pemimpin siji tidak ada kabar mengenai kepulangannya, mereka pun mulai melupakan kesedihannya. Yang terjadi kepada pemimpin siji, mereka dibawa oleh seorang wanita menuju kesebuah tempat dimana orang-orang dikurung didalam jeruji besi, pemimpin siji melihat manusia yang membawa ia waktu itu ‘kawan-kawan bukan kah itu yang membawa kita waktu itu, ujarnya. 

Para anggota langsung melirik manusia itu ‘iya pemimpin, itulah yang memisahkan kita satu sama lain, jawab seorang anggota bernama rupiah. Ternyata mereka diserahkan kepada manusia lain yang tepat berada didepan mereka. Apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka sehingga mereka di pindah tangan kan. Mereka dibawa oleh manusia itu keluar ruangan diikuti oleh manusia yang membawa mereka waktu itu tetapi ditengah perjalanan manusia itu terpisah, dan mereka disimpan ditempat yang gelap dan apek. 

Setelah beberapa hari mereka tidak juga dikeluarkan oleh manusia itu. Ketika mereka tidur mereka dibawa oleh sekelompok orang entah siapa dan mulai lah perjalanan panjang. Mereka pun melihat sisi luar untuk terakhir kalinya sebelum mereka dimasukkan kesebuah tempat. Tidak disangka mereka dibawa kembali ketempat mereka diambil dan pemimpin Telu dan para anggotanya kaget sekali melihat siji kembali pulang. Mereka saling berlari mendekati dan saling berpelukan, pemimpin siji meminta maaf kepada pemimpin Telu karena tidak mendengarkan apa yang ia katakan sebelumnya. Ketika itu pun ia menjelaskan apa yang terjadi pada mereka dan yang lainnya, namun tetap anggota yang lain tidak bisa kembali kepada mereka dan mungkin masih berkeliaran diluar sana. 

Pemimpin Telu berpesan kepada seluruh manusia.
“kami diciptakan bukan untuk keburukan, tetapi kami diciptakan untuk membeli suatu kebaikan, ingat kami tidak bisa berbicara, tetapi manusia lah yang memaksa kami berbicara untuk melaksanakan kemauannya, dan jangan lah sesekali kalian bersekutu dengan setan, karena itu hanya membuat kalian semakin sengsara, kuat kan lah iman kalian agar kami menjadi lebih berguna nantinya’’’

© Copyright 2022 - Berita Lampung, Info lampung, Wisata Lampung, Loker Lampung, lowongan lampung, kuliner lampung